1.200 Keluarga Krisis Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 01 Februari 2011
Kategori:Air Minum

KLATEN-Mata air (umbul) Bebeng di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, tertimbun material lahar Gunung Merapi sedalam empat meter. Akibatnya, pasokan air bersih ke 1.200 keluarga di Kecamatan Kemalang, Klaten, macet total.

Anggota Komisi III DPRD Klaten, Ir Tugiman, mengatakan, komisinya sudah meninjau Umbul Bebeng pekan lalu. ‘’Mata air andalan warga Klaten itu tertimbun lahar setebal empat meter. Jadi sulit pulih kembali,’’ katanya, Senin (31/1).

Material yang menimbun mata air, menurutnya, terdiri atas pasir dan batu yang sebagian sudah mengeras.

Dengan kondisi itu, sangat tidak memungkinkan ada air bersih lagi, apalagi material semula sangat panas. Meski semua pipa jaringan yang mengarah ke Desa Balerante, Panggang, dan Sidorejo masih utuh, dengan mata air yang sudah tertimbun tidak akan bisa difungsikan lagi. Pemkab tidak mungkin mengeruk lokasi, sebab mata air tersebut berada di wilayah Sleman.

Terlebih lagi lokasi tersebut rawan bencana. Untuk itu, Pemkab segera diminta melaksanakan program pembuatan sumur dalam di dua titik yang sudah dianggarkan dalam APBD 2011.

Dari program itu akan dibuat sumur dalam di Desa Balerante dan Sidorejo. Masing-masing sumur dianggarkan Rp 1 miliar termasuk pengadaan jaringan yang terhubung ke tiga desa tersebut.

Hanya, dari dua rencana itu satu unit harus dikaji ulang, yakni rencana pembuatan sumur dalam di Balerante. Pasalnya, dari survei awal tidak ditemukan mata air di desa tersebut.

Sumur Digeser

Untuk itu, lanjut Tugiman, Pemkab harus mengkaji ulang lokasi. Apabila tidak memungkinkan di Balerante, sumur dalam bisa digeser ke Bawukan, Kemalang, di bawahnya.

Di desa tersebut struktur tanah mengandung tanah liat, sehingga sangat memungkinkan ada sumber air. Nantinya jika memang ditemukan, jaringan pipa hanya tinggal dialirkan ke Balerante.

Persoalan itu, menurut sekretaris Komisi III DPRD, Edi Sasongko, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Apabila melihat kondisi di Bebeng, dia pesimitis pasokan air bersih dari wilayah tetangga tersebut pulih dalam waktu dekat.

‘’Solusi harus segera diambil sebab saat musim kemarau warga akan kesulitan,’’ ungkapnya. Persoalan tersebut sebenarnya sudah dibicarakan saat ada pertemuan dengan DPRD Sleman. Hanya, dengan kondisi mata air tertimbun lahar, sangat sulit upaya merehab dalam waktu dekat.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Bambang Sigit Sinugroho, survei secara detail belum dilakukan. Sebab anggaran Rp 2 miliar untuk sumur dalam belum dilaksanakan.  (H34-43)



Post Date : 01 Februari 2011