Lamongan, Kompas - Hujan deras pada Selasa (8/2) petang membuat luapan Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meluas. Jika sebelumnya banjir hanya menerjang dua kecamatan, pada Rabu menjadi lima kecamatan. Paling tidak ada 1.131 rumah dan 2.195 hektar tambak tergenang setinggi 20-40 sentimeter.
Air juga menggenangi sedikitnya 10 gedung sekolah dasar, lima madrasah ibtidaiyah, satu taman kanak-kanak, sejumlah gedung lainnya, dan jalan raya sepanjang 4.065 meter.
”Data itu dari empat kecamatan. Data dari Kecamatan Turi belum masuk,” kata Kepala Bagian Humas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Lamongan Anang Taufik, Rabu.
Wilayah yang tergenang air luapan Bengawan Jero tersebut berada di Kecamatan Karangbinangun, Deket, Turi, Kalitengah, dan Glagah. Sebelumnya, banjir hanya terjadi di Kecamatan Deket dan Glagah.
Bengawan Jero sering meluap karena mengalami pendangkalan. Selain itu, air tidak bisa dialirkan ke Bengawan Solo apabila posisi tinggi muka air (elevasi) Bengawan Solo lebih tinggi daripada Bengawan Jero.
Bupati Lamongan Fadeli meminta agar ada solusi yang segera berdampak untuk pengurangan banjir. Tahun ini akan dilakukan normalisasi untuk memperlancar saluran buang air dari Bengawan Jero menuju laut.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membantu koordinasi kegiatan antara Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Kabupaten Gresik terkait normalisasi saluran buang Bengawan Jero. Pemprov Jawa Timur juga mendesak BBWSBS agar segera melakukan program penanganan terhadap Bengawan Jero.
Pemerintah berencana membuat proyek untuk mengatasi banjir tahunan di Bengawan Jero. Proyek senilai Rp 31 miliar ini ditangani BBWSBS. (ACI)
Post Date : 10 Februari 2011
|