|
SLAWI - Jumlah penderita diare di Kabupaten Tegal selama Januari 2008 ini mencapai 1.034 orang. Tidak hanya itu, seorang bayi yang masih berusia sekitar 10 bulan meninggal dunia. Dibandingkan dua bulan sebelumnya, jumlah penderita mengalami penurunan. Untuk Desember 2007 jumlah kasus mencapai 2.674 orang, dan November 2007 ada 4.859 kasus. Menurut Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan dr H Moch Hafidz, di musim hujan angka penderita diare itu cenderung menurun karena cukup tersedia air, kecuali pascabanjir. "Biasanya diare meningkat pada musim kemarau karena warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih," terangnya. Dia mengatakan, faktor penyebab diare, di antaranya karena kondisi makanan, gizi anak, infeksi, kuman, bakteri, dan jamur. "Adapun solusi mengatasi diare tersebut harus dilihat penyebabnya terlebih dahulu. Jika terjadi karena kebersihan lingkungan maka harus dilakukan kebersihan sanitasi lingkungan. Namun, apabila penyebabnya karena kuman maka harus dengan pengobatan," ujarnya. Hafidz mengatakan, jika ada anak yang mengalami diare maka sebaiknya segera diberi cairan yang banyak atau oralit. "Sedangkan terkait dengan balita yang meninggal itu karena keterlambatan membawa ke puskesmas serta dimungkinkan ada faktor penyulit, seperti gizi yang kurang baik atau infeksi usus," ungkapnya. (H3-52) Post Date : 31 Januari 2008 |