1.000 Ton Sampah Ancam Kota Malang

Sumber:Koran Sindo - 02 September 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MALANG (SINDO) – Volume sampah di Kota Malang yang berhasil diangkut mencapai 350 ton/hari. Pada beberapa pekan terakhir, setiap harinya volume sampah meningkat sekitar 5% atau antara 17–20 ton.

Kondisi ini diakibatkan musim gugur untuk sejumlah pohon rindang di tengah kota.Ancaman tumpukan sampah akan semakin serius pada hari libur Lebaran mendatang. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Wasto,apabila diakumulasikan selama tiga hari, mengingat libur Lebaran akan bersamaan dengan libur hari Minggu (12/9), diperkirakan sedikitnya ada sekitar 1.110 ton lebih sampah yang menumpuk di Kota Malang. ”Kami memastikan agar tidak sampai terjadi penumpukan sampah selama libur Lebaran.

Pasukan kuning yang ada tetap akan dioperasionalkan.Tentunya dengan pengaturan waktu kerja yang lain dari hari reguler,” katanya kemarin. Saat ini di lingkungan DKP Kota Malang tercatat ada 1.390 tenaga kebersihan kota yang meliputi pasukan kuning dan pasukan hijau yang bertugas khusus untuk taman.Mereka tetap akan masuk kerja selama Lebaran dengan pengaturan jam masuk kerja.Hal ini agar mereka juga tetap bisa menikmati masa libur Lebaran dan kebersihan kota tetap terjaga dengan baik. ”Selama masa libur Lebaran tentunya akan ada skala prioritas dalam melayani kebersihan, mengingat saat ini juga musim kemarau yang terkadang diselingi hujan lokal sehingga memicu rontoknya dedaunan pohon perindang,”ungkapnya.

Pada saat pelaksanaan salat Idul Fitri,mereka akan menyebar seluruh petugasnya ke sejumlah titik yang menjadi pusat pelaksanaan salat id. Jadi, ketika usai salat,sampah langsung bisa dibersihkan agar tidak mengganggu kebersihan kota. Petugas kebersihan DKP memiliki 38 armada untuk mengangkut sampah dari beberapa titik tempat pembuangan sementara (TPS) menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang. Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Syaiful Rusdi mengatakan, masalah kebersihan kota selama libur Lebaran merupakan hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian serius. Jika tidak diperhatikan, wajah kota akan semakin buruk.

Selain masalah estetika kota, tumpukan sampah yang tidak terangkut dalam jangka waktu panjang, dikhawatirkan akan dapat menimbulkan penyebaran virus penyakit yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat.“ Liburan untuk merayakan Lebaran merupakan hak setiap orang, tapi juga masih ada kewajiban untuk melakukan pelayanan masyarakat. Bisa saja dilakukan pengaturan jam kerja atau menambah insentif untuk tenaga kebersihan,”tukasnya. (yuswantoro)



Post Date : 02 September 2010