1.000 Lebih Bangunan Terendam

Sumber:Kompas - 28 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Langkat, Kompas - Akibat air Sungai Tenang di Kabupaten Langkat meluap, sedikitnya 1.798 rumah di lima desa dan dua kecamatan terendam. Air sungai itu meluap karena pendangkalan sungai dan kerusakan daerah aliran sungai di hulu. Hingga Kamis petang genangan air masih merendam sebagian rumah warga.

"Selain pendangkalan dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS), banjir terjadi karena tidak adanya tanggul di Sungai Tenang. Sungai tidak bisa menampung aliran air yang sangat besar. Kami sedang usulkan agar pemerintah segera membangun di sungai itu," tutur Camat Batang Serangan Mukris, Kamis (27/12).

Ia menuturkan, banjir kali ini bukanlah banjir pertama di daerahnya. Tahun ini terjadi tiga kali banjir karena penyebab yang sama. Luapan Sungai Tenang berasal dari aliran Sungai Batang Serangan yang hulunya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Di wilayah Batang Serangan, luapan Sungai Tenang menyebabkan 891 rumah terendam. Rumah-rumah itu berada di Desa Batang Serangan, Sei Bamban, dan Karangsari.

Sebagian besar warga sampai kemarin sore membersihkan tempat tinggal mereka tanpa bantuan petugas. Untuk sementara, kata Mukris, Pemerintah Kabupaten Langkat menyalurkan bantuan berupa mi instan dan beras.

Luapan sungai juga menggenangi dua desa di Kecamatan Padang Tualang. Camat Padang Tualang Basrah mengatakan, 907 rumah terendam di Desa Sukaramai dan Desa Tebing Tanjung Selamat. Kendati ketinggian air mencapai lebih dari dua meter, Basrah mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Mengganggu

Menurut warga, banjir di Langkat itu datang menjelang tengah malam. Warga Dusun Puja Dadi, Desa Sei Bamban, Supiah (54), baru tahu air datang sekitar pukul 23.30. Saat itu, tetangganya berteriak mengatakan ada banjir. Puncak ketinggian air terjadi sekitar pukul 02.00. Supiah dan semua anggota keluarganya sempat mengungsi ke rumah tetangganya yang berada di tempat yang lebih tinggi.

Meski sempat menyelamatkan diri, sebagian perlengkapan rumah tangga Supiah rusak. Kerusakan itu terjadi karena perlengkapan rumah tangganya sering terkena banjir. "Tahun ini saja sudah tiga kali banjir," katanya.

Banjir karena luapan Sungai Tenang itu tidak saja merendam rumah warga. Sejumlah fasilitas umum ikut terendam, antara lain sekolah, rumah ibadah, dan kantor pemerintahan. Jalanan yang menghubungkan Kecamatan Batang Serangan dan Padang Tualang pun ikut terendam.

Di Langkat, banjir besar pernah terjadi akhir tahun 2006. Saat itu, DAS Batang Serangan, Besitang, dan Wampu meluap. Banjir memutus jalan lintas timur Sumatera dan ribuan orang mengungsi dari tempat tinggal mereka. Sebagian besar hulu sungai yang melintas di Kabupaten Langkat berada di kawasan TNGL. Warga menduga, sampai saat ini kondisi daerah hulu rusak karena perambahan. (NDY)



Post Date : 28 Desember 2007