Kompos Untuk Tutup Sampah TPA Cipayung

“Open Dumping kami hindari. Kami gunakan cover soil. Cover soil itu dilakukan untuk menekan beban volume tumpukan sampah. Saran dari Badan Lingkungan Hidup cover soil TPA Cipayung dapat dilakukan dengan kompos dari UPS. Oleh karena itu kami akan optimalisasikan UPS di Depok,” kata Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Isma’il saat mengunjungi TPA Cipayung, Jumat (1/3/13).

Nur Mahmudi menjelaskan, saat ini di Depok terdapat 45 UPS. Namun saat ini baru 21 buah yang optimal. Karena itu, sisanya akan dioptimalkan, sehingga komposnya dapat digunakan untuk menutup sampah di TPA Cipayung. Perlu diketahui bahwa setiap UPS dapat menghasilkan 30 meter kubik sampah cacah yang diolah menjadi kompos. Bila dihitung, maka 45 UPS dapat menghasilkan 1.350 meter kubik kompos setiap harinya.

“Kalau dewan kritik belum optimal, maka dewan harus menggelontorkan dana lebih besar lagi untuk pengelolaan sampah. Kami yakin pengelolaan sampah akan selesai,” tuturnya.

Nur Mahmudi menambahkan bahwa untuk menjaga kebersihan maka pihaknya melakukan gotong royong dengan program Jumat bersih. Jumat (1/3), pihaknya bersama dinas dengan masyarakat membersihkan Jalan Tole Iskandar.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung, Dheny Wahyu menjelaskan, cover soil seharusnya dilakukan setiap ada pembuangan ke TPA. Namun melihat anggaran yang cukup besar untuk kegiatan tersebut, maka cover dilakukan hanya satu tahun sekali.

“Cover soil merupakan suatu keharusan agar volume sampah yang sudah meninggi bisa ditekan dan menghindarkan bau tak sedap. Cover soil dilakukan merujuk pada Undang-undang Nomor 18/2008, tentang Pengolahan Sampah,” imbuhnya.

Dheny menyataan bahwa ketebalan tanah untuk cover soil setinggi 17,5 sentimeter dengan luas TPA Kolam A 1,2 hektare.

Post Date : 04 Maret 2013