|
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kembali mendapatkan hibah dari pihak
Pemerintah Australia. Namun, seperti apa bentuk bantuan hibah yang
diberikan Pemerintah Australia kepada Pemkot Palembang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palembang, M Syafri Nungcik mengatakan, bentuk bantuan hibah yang diberikan Pemerintah Australia melalui lembaga AusAID adalah, untuk pembangunan fisik sanitasi perkotaan atau instalasi pembuangan air limbah di pemukiman (komunal). Safri menjelaskan, pemberian bantuan hibah yang diberikan tersebut, adalah bentuk perjanjian kerjasama lanjutan, yang dilakukan pihak Pemerintah Australia dalam rangka membantu Pemerintah Indonesia, dalam memperbaiki infrastruktur Kabupaten/Kota. "Bantuan pembangunan sambungan pembuangan limbah Komunal tersebut, diterima sebesar Rp 16 miliar, diperuntukan untuk 2.000 sambung," ungkapnya. Namun, sambung Syafri, dana hibah yang diberikan oleh pemerintah Australia tersebut, tidak serta merta dalam bentuk uang cash. akan tetapi rencananya akan dilakukan dengan sistem rembes (reimburse) atau diganti. Artinya, Pemkot terlebih dahulu akan menganggarkan dana untuk pembangunannya dan baru akan diganti pihak AusAID ketika telah dilaksanakan. "Jadi, kita kerjakan dulu, baru nanti dana yang dikeluarkan Pemkot Palembang akan diganti," jelasnya kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel, Selasa (30/9). Syafri menerangkan, pada tahap pekerjaan yang dilakukan, Pihaknya tengah mempersiapkan Detail Engineering Design (DED) terlebih dahulu dan ditargetkan dapat selesai pada Desember mendatang. "Karena keterbatasan anggaran yang kita miliki, Pemkot Palembang baru mampu mengerjakan DED, dan untuk fisiknya baru dapat kita kerjakan setelah kita memiliki anggaran di tahun depan," tuturnya. Nantinya, ada lima titik yang rencananya menjadi target pembangunan ipal komunal ini. Hanya saja kata mantan Kadis PU Pengairan Provinsi tersebut. Tahap pertama akan difokuskan pada dua titik saja, dengan skala minimal pembangunan ipal 200 : 1. Atau dalam 1 ipal komunal akan tersambung dengan 200 rumah warga. Dan untuk nilainya, sambungan langsung ke ipal berkisar Rp 4 juta. "Untuk lokasinya, kita tunggu hasil DED keluar," pungkasnya. Terpisah, Wakil Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, kita patut bersyukur kota Palembang kembali mendapatkan hibah dari pihak Australia, apalagi, Kota Palembang menjadi pelopor untuk ide, pembangunan Ipal komunal bagi setiap rumah. "Tidak semua dapat bantuan ini. Karena, program hibah ini hanya diperuntukkan bagi kota dengan penduduk diatas 1 juta jiwa," imbuhnya. Harno menerangkan, pembangunan ioal ini dimaksudkan agar nantinya ada pengolahan air limbah rumah tangga sebelum masuk ke dalam sungai. Sehingga, kandungan racun yang ada pada limbah rumah tangga itu tidak mengotori aliran sungai. "Fungsinya, setalah ada ipal Komunal tersebut, air limbah yang masuk, akan diolah untuk menghilangkan zat beracun, baru nantinya masuk ke dalam sungai," tandasnya. Post Date : 01 Oktober 2014 |