|
BANDUNG, (PR). Rapat tim ad hoc bentukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang berlangsung di Jakarta, Kamis (6/7), belum menghasilkan konsep penanganan sampah metropolitan Bandung yang disepakati bersama. Rapat hanya diisi pembahasan mengenai konsep-konsep yang sudah diajukan seperti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kota Bandung. Anggota tim ad hoc dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Prov. Jawa Barat, Setiawan, Senin (10/7) mengatakan, semua konsep itu memiliki inti yang sama, yaitu mereduksi sampah. Apa pun teknologi yang akan diterapkan, konsep itu harus terintegrasi untuk pengelolaan sampah metropolitan Bandung untuk jangka panjang. Jadi, yang kita pentingkan teknologinya itu laik dan bisa diterima, kata Setiawan kepada PR di kantor BPLHD, Jln. Naripan, Bandung, Senin (10/7). Status pendanaan Kelayakan konsep teknologi itu, juga harus mempertimbangkan dari mana pemasukan dananya dan apakah berupa hibah atau harus dikembalikan. Apabila dana untuk membiayai teknologi itu harus dikembalikan, maka harus diperhitungkan juga kemampuan sosial ekonomi masyarakat. Kira-kira kemampuan masyarakat bisa enggak untuk menutupi biaya itu, ujarnya. Seperti di pemberitaan sebelumnya, konsep waste to energy yang ditawarkan pemkot Bandung memerlukan investasi sebesar Rp 640 miliar. Karenanya, kelaikan yang nanti akan ditentukan tim ad hoc juga harus melakukan kajian atau perhitungan ekonomis. Namun, menurut Setiawan, pengolahan sampah di metropolitan Bandung memang lebih baik menggabungkan beberapa konsep atau teknologi. Single teknologi terlalu riskan. Kalau ada masalah, kita enggak ada solusi alternatif, katanya. Belum terima laporan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang sedang meninjau lokasi kebakaran di Jln. Cihampelas mengatakan, belum menerima laporan dari wakil Pemkot Bandung yang tergabung dalam tim ad hoc, sampai hari kelima mereka bekerja. Sampai saat ini, saya belum dapat laporan. Mudah-mudahan saja penyusunan konsepnya berjalan dengan cepat. Saya maunya cepat, karena penanganan sampah di Bandung tidak bisa ditunda-tunda, kata Dada. Direncanakan, rapat tim ad hoc akan digelar Rabu (12/7). Ada lima lembaga yang terlibat dan menawarkan konsep masing-masing. Kami masih keukeuh dengan pengolahan sampah di pabrik (waste to energy). Itu kan konsep yang kami ajukan, ujar Dada. (A-158/A-160) Post Date : 11 Juli 2006 |