"Si Noneng" Ngadat, Sampah Lembang Numpuk

Sumber:Pikiran Rakyat - 22 Januari 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta
AKHIR-AKHIR ini, para pegawai di Unit Kebersihan Pasar Panorama, Lembang, Kab. Bandung Barat mengeluh. "Si Noneng", satu-satunya mobil pengangkut sampah, sering mogok. Begitu pula Siroj Lesmana (65), sang sopir. "Enya, ngaririwit wae. Dina saminggu, aya dua-tilu kalina kudu diomean. Otomatis, teu tiasa ngangkut. Komo, ayeuna mah jauh, ka Sarimukti," ungkapnya saat ditemui di Terminal Lembang, Senin (21/1).

Kemarin, "Si Noneng" kembali ngadat. Hingga pukul 11.00 WIB, tak sekubik pun sampah yang diangkut "Si Noneng" ke TPA Sarimukti di Kec. Cipatat. "Dinamo jalannya rusak. Baru mau saya perbaiki. Mudah-mudahan bisa jalan," katanya.

"Si Noneng", truk Colt Diesel bernopol D 8002 S itu, sebenarnya belum renta amat. Kata Siroj, mobil itu diserahkan kepadanya di tahun yang sama dengan tahun pembuatannya, 2000. "Ya, mungkin karena dipakai mengangkut sampah, Si Noneng jadi cepat rusak. Sekarang saja, Si Noneng sudah 4 kali ganti bak. Dua kali bak besi, dua kali bak kayu. Sudah waktunya diganti, mungkin," ujar Siroj.

Koordinator Kebersihan Unit Pasar Panorama, Deden Diana, mengakui, beban "Si Noneng" terlalu berat. Soalnya, mobil itu merupakan satu-satunya pengangkut sampah di Lembang. Hal itu menyebabkan tidak seimbangnya jumlah sampah, antara yang diproduksi dengan yang dibuang ke TPA setiap harinya.

"Itu semakin terasa ketika TPA Pasirbuluh (Kec. Lembang) ditutup dan pindah ke TPA Sarimukti (Kec. Cipatat). Dulu, ketika masih membuang ke Pasirbuluh, bisa 4-5 rit. Kalau sekarang, bisa dapat 2 rit saja sudah syukur. Jarak Lembang-Cipatat, kan lebih dari 40 km," kata Deden.

Alhasil, Kec. Lembang sempat berhadapan dengan sampah. Terminal Lembang, bahkan tak bisa digunakan selama beberapa waktu akibat menumpuknya sampah. "Terminal malah digunakan untuk tempat sampah. Jalan yang dilalui angkot saja yang tidak tertutup sampah. Banyak angkot yang memilih tak masuk terminal," kata Ade Suherman, petugas pemungut retribusi di Terminal Lembang.

Beberapa hari lalu, Ketua Komisi C DPRD Kab. Bandung Barat, Aa Umbara dan Camat Lembang, Cecep Suhendar, meninjau ke lokasi. Muncullah rekomendasi untuk meminjam truk pengangkut dan alat berat dari Kab. Bandung. "Alhamdulillah, dalam waktu 2 hari 1 malam, sampah di terminal sudah terangkut semua. Kami dipinjami 1 unit backhoe dan 13 truk. Sekarang, tinggal tumpukan sampah di alun-alun dan Jalan Grand Hotel," kata Aa Umbara, anggota Fraksi PDIP tersebut.

Deden mengatakan, solusi untuk mengatasi penumpukan sampah di Kec. Lembang dan sekitarnya adalah dengan menambah truk pengangkut sampah. "Idealnya sih ada 4 truk di sini. Soalnya, produksi sampah masyarakat Lembang, terutama dari pasar, cukup besar," katanya.

Harapan serupa disampaikan Siroj Lesmana. Ia mengaku merasa kasihan kepada "Si Noneng", kawan sepermainan selama 8 tahun ini. (Hazmirullah/"PR"/Catur Ratna)



Post Date : 22 Januari 2008