SOREANG, (PR).- Baru sekitar 32 persen masyarakat Kab. Bandung yang memiliki fasilitas jamban. Untuk meningkatkan persentase kepemilikan jamban itu, pada 2010, Pemkab Bandung akan membangun septic tank komunal di enam desa di Kab. Bandung.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan (Dispertasih) Kab. Bandung Indra Martono ketika ditemui di ruang kerjanya, di Soreang, beberapa waktu lalu. Enam septic tank komunal tersebut akan dibangun di Desa/Kec. Ciwidey, Desa Kopo Kec. Kutawaringin, Desa Gandasari Kec. Katapang, Desa Mekarrahayu Kec. Margaasih, Desa/Kec. Dayeuhkolot, dan Desa Mekarsari Kec. Pasirjambu.
Menurut Indra, kepemilikan jamban sebesar 32 persen tersebut juga harus disurvei kembali. "Angka tersebut belum pasti secara detail. Oleh karena itu, kami harus melakukan survei kembali untuk melihat potret sanitasi lebih lanjut," kata Indra.
Septic tank komunal tersebut rencananya dibangun untuk melayani 150 hingga 200 kepala keluarga (KK), dengan asumsi masing-masing KK terdiri atas lima jiwa. Sementara itu, pada 2009, Pemkab Bandung baru membangun tiga septic tank komunal, yang terletak di Desa/Kec. Pangalengan, Desa Rancamanyar Kec. Baleendah, dan Desa Sekarwangi Kec. Soreang.
Pencemaran oleh limbah rumah tangga, kata Indra, dinilai jauh lebih besar daripada limbah yang dihasilkan industri. "Kalau industri letaknya mengelompok dan bisa dibangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah) secara terpadu di lokasi tertentu. Akan tetapi, untuk limbah rumah tangga tersebar di mana-mana. Oleh karena itu, diperlukan septic tank komunal yang dibuat pemerintah. Dalam hal ini, partisipasi yang diharapkan dari masyarakat adalah menjaga dan memelihara septic tank itu," ucap Indra.
Air bersih
Selain itu, baru sebagian kecil warga Kab. Bandung yang menikmati fasilitas air bersih. Menurut Kabid Permukiman Dispertasih Kab. Bandung Deddy Mulyadi, warga yang memperoleh fasilitas air bersih baru 12,41 persen, tersebar di 201 desa, dari 276 desa di Kab. Bandung.
Deddy mengatakan, tahun ini Pemkab Bandung menargetkan jumlah warga yang menikmati fasilitas air bersih naik menjadi empat belas. "Untuk mencapai target itu, kami akan membuat sumur bor baru di 32 desa, selain memanfaatkan sumber air yang masih bisa digunakan," ucap Deddy.
Potensi yang diharapkan bisa meningkatkan sumber air bersih di Kab. Bandung, tutur Deddy, adalah mata air, pemanfaatan air sungai seperti air Sungai Cisangkuy, dan pembuatan danau Tegalluar di Desa Tegalluar, Kec. Bojongsoang. (A-175)
Post Date : 26 April 2010
|