|
BANDUNG, (PR).-Septic tank komunal benar-benar memberikan perubahan positif baik untuk lingkungan maupun perilaku warga RW 06 Kampung Dara Ulin Desa Nanjung Kec. Margaasih Kab. Bandung. Sebab, dengan adanya septic tank, warga tak lagi mengotori Sungai Citarum dengan membuang kotoran langsung ke sungai dengan menggunakan cubluk. Demikian diungkapkan Odik Sodikin, Ketua RW 06 Kampung Dara Ulin yang ditemui di lokasi septic tank kommunal saat media visit bersama Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A) ke Kawasan Wisata Cagar Biotop Dara Ulin, Kab. Bandung, Rabu (14/3). Sekarang mereka yang biasanya buang hajat di cubluk atau di kebun jadi malu sendiri, katanya. Kendati demikian, hingga saat ini, dari 450 KK yang ada di sana baru 66 KK yang punya saluran ke septic tank. Mungkin akibat faktor biaya, karena untuk masang saluran butuh dana sekitar Rp 150.000,00 katanya. Hal senada juga diungkapkan Adeng, warga RT 02 RW 05 Desa Rancamanyar Kec. Baleendah Kab. Bandung. Septic tank komunal yang ada didaerah itu baru dipakai oleh 43 KK dari 201 KK yang ada di Rancamanyar. Kalau di tempat kami biaya pasang Rp 450.000,00 karena jalannya berkelok-kelok, ujarnya. Satukan persepsi Cecep Kurnia Whisnu, community development dari Warga Peduli Lingkungan (WPL) mengatakan, septic tank komunal di dua tempat itu kapasitasnya 8m3 dan mampu untuk menampung limbah 200 KK atau 1.000 jiwa. Pada dasarnya, untuk masalah buang hajat ini seyogianya dipikirkan oleh seluruh masyarakat. Septic tank komunal ini menyatukan persepsi masyarakat terhadap arti septic tank yang sebenarnya. Sehingga keberhasilan untuk menjaga lingkungan dari limbah rumah tangga bisa jauh lebih berhasil, katanya. Sebelumnya Direktur Air Kotor PDAM Kota Bandung mengatakan telah meyiapkan pilot project pembuatan septic tank komunal yang akan dibangun Kel. Pasirluyu dan Rancasari. Pembangunannya dimulai pada Juni 2007 dan masing-masing septic tank komunal membutuhkan dana Rp 250 juta. Satu komunal septic tank untuk 100 rumah. Manfaatnya bisa langsung dirasakan penduduk. Pertama, air buangan sudah baku mutu. Kedua, gas metan yang dihasilkan limbah bisa dipakai untuk kompor gas, katanya. (A-154) Post Date : 15 Maret 2007 |