CTPS Ya Iyalah, Masak Ya Iya Dong

Sumber:Suara Merdeka - 16 Oktober 2008
Kategori:Sanitasi

’’CTPS ya, iyalah, masak ya iya dong!’’ Sebaris kalimat singkat yang lagi ngetren di kalangan anak muda itu dituliskan tangan mungil Hanna (10) pada kain putih sepanjang 100 meter yang dibentangkan di halaman Pemkab Klaten, Rabu (15/10).

Di dekatnya, Dian Mayasari (11) tak mau kalah dengan menulis ’’Ayo mencuci pakai sabun biar tidak diserang kuman nakal!’’ Dua gadis mungil berambut panjang itu sejenak larut mengikuti acara pembuatan tanda tangan menyambut hari cuci tangan pakai sabun (CTPS) sedunia yang jatuh kemarin.

Bersama 400 anak lainnya dari penjuru 401 desa di Klaten, keduanya tampak bersemangat. Usai teken, sambil membawa bendera plastik, anak-anak SD yang tergabung dalam dokter kecil itu berlari menuju ember dan sabun untuk mencuci tangan. Diiringi lagu selamat ulang tahun yang digubah dengan syair ajakan cuci tangan, mereka tak peduli sengatan matahari. Yuda (9) siswa SDN Pluneng mengatakan kapok tidak mau cuci tangan. ’’Dulu pernah sakit perut gara-gara tidak cuci tangan,’’ ujar bocah lugu itu.

Selain sering sakit perut, dia juga mengaku takut cacingan. Sebab menurut gurunya cacing bisa masuk dari tangan yang tidak bersih.

Diare dan Disentri

Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) dokter Kuswandjana mengatakan catatan badan PBB yakni Unicef selama tahun 2007 sebanyak 160.000 anak balita meninggal karena diare dan disentri.
’’Ini akibat pola hidup tak higenis termasuk tidak biasa mencuci tangan,’’ ujar dia.

Selain balita masih ada jutaan anak yang terjangkit dan menyebabkan kerugian materi miliaran rupiah untuk penanganannya. Kebiasan cuci tangan, bisa menurunkan risiko terserang diare sampai 45 persen dan serangan sakit infeksi sampai 23 persen. Kegiatan cuci tangan itu menurut dia merupakan pelaksanaan hasil rapat umum PBB yang dilaksanakan di 50 negara.

Anak-anak SD sengaja dihadirkan sebagai agen perubahan pola hidup warga sejak dini. Kegiatan yang baru kali pertama itu akan dijadikan agenda tahunan.
Perwakilan Unicef Jateng, I Made Sutama mengatakan kegiatan di Klaten itu merupakan kegiatan di Jateng. ’’Ini merupakan langkah awal agar kebiasaan cuci tangan menjadi budaya,’’ ujar dia.

Selain demonstrasi ke anak-anak, kerjasama dengan semua pemkab/pemkot akan ditingkatkan.Termasuk menggandeng dinas dan instansi lain. (Achmad Hussain-50)



Post Date : 16 Oktober 2008