BANDUNG, (PR).- Pemilahan sampah selama Program Bandung Green and Clean (BGC), berhasil mengurangi volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan sampah (TPS). Namun besaran pengurangan volume sampah tersebut, di setiap wilayah bervariasi tergantung kreativitas dan kesadaran warga. Kendati demikian, sejumlah RW yang berhasil mereduksi volume sampahnya hingga 40 persen
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Penerapan Teknologi Tepat Guna (LPTT) Rohadji Trie, di sela-sela promosi keliling Program Bank Sampah di Kel. Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu (5/12).
"Dari informasi dan pemaparan perusahaan daerah kebersihan, ada beberapa RW peserta BGC yang berhasil mereduksi sampahnya hingga 40 persen. Artinya, sampah yang diangkut dari warga mengalami penurunan. Ini sangat positif," ujarnya.
Rohadjie mengatakan, program pemilahan sampah harus terus dilakukan dan ditularkan ke RW lainnya. Ia optimistis, jika hal itu terus dilakukan, tidak hanya lingkungan yang semakin bersih, jumlah sampah yang dibuang pun berkurang.
Salah satu upayanya, melakukan promosi keliling program Bank Sampah. Menurut dia, program Bank Sampah merupakan kelanjutan program BGC.
"Ada sepuluh RW yang terpilih sebagai pilot project untuk program ini. Kemudian, RW itu mengajak RW lain di kelurahan yang sama untuk ikut berpartisipasi menerapkan Bank Sampah," ucapnya.
Promosi keliling pertama kali dilakukan di RW 13 Kel. Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong. Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, permasalahan sampah tidak akan bisa diselesaikan tanpa partisipasi dan kesadaran masyarakat. (A-188)
Post Date : 06 Desember 2009
|