Banjir Lagi, Banjir Lagi, Bosan...

Sumber:Suara Merdeka - 04 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PERUMAHAN Subinti atau sering dikenal dengan sebutan perumahan becak merupakan salah satu daerah yang berada di Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara. Perumahan itu dibangun sekitar tahun 1982 dan yang meresmikan Menteri Negara Peranan Wanita, Ny Lasiah Sutanto. Tanah yang dibangun untuk warga miskin (lebih dari 50 persen dihunii tukang becak-Red) dulunya adalah tanah bengkok milik lurah setempat yang menjabat saat itu.

Awalnya, pemukiman warga itu tidak pernah banjir. Namun beberapa tahun lalu, setiap turun hujan deras, selalu kebanjiran. Kondisi seperti itu membuat ratusan warga setempat menjadi resah, karena mereka tidak bisa beraktifitas seperti biasanya.

Ketua RT setempat, Bambang mengaku heran kenapa musibah itu selalu terjadi di perumahannya. Setiap musim penghujan, kata dia, apalagi jika hujan turun berhari-hari, daerahnya selalu banjir. Ironisnya, genangan air yang masuk ke pemukiman warga lama surutnya, sampai tiga hari.

’’Lihat saja sendiri, sampai sekarang perumahan kami masih banjir. Banjir lagi, banjir lagi, bosan aku terus menerus kebanjiran,’’ keluhnya saat ditemui Suara Merdeka, kemarin.

Mengungsi

Ditambahkan, dalam jangka waktu satu bulan, perumahan yang dihuni tukang becak itu beberapa kali terkena musibah banjir. Bahkan karena genangan air cukup tinggi yang masuk ke perumahan, sekitar 300 warga terpaksa mengungsi di aula STAIN Pekalongan. Tempat itu memang layak dipakai untuk mengungsi, karena lokasinya luas dan berdekatan dengan perumahan subinti.

Menyikapi banjir yang terus menerus melanda daerahnya, Bambang berharap kepada Pemkot Pekalongan mengupayakan bagaimana cara agar perumahan itu tidak selalu kebanjiran. Paling tidak, genangan air banjir tidak sampai masuk ke rumah warga. ’’Mungkin saluran yang ada di tempat kami harus segera dibenahi,’’ tegasnya.

Dia melihat, banjir yang melanda perumahan becak bukan akibat luapan sungai di pinggir perumahan. Namun karena air hujan tidak bisa keluar dari perumahan karena saluran air di sekitar tempat itu yang tidak bagus.

’’Mudah-mudahan, pihak Pemkot Pekalongan bisa mendengar keluhan kami dan segera menindaklanjuti permasalahan yang kami alami setiap tiba musim hujan ini,’’ harapnya. (Moch Achid Nugroho-17)



Post Date : 04 Februari 2009