SanitasiHalaman : 26 Menampilkan 501 - 520 dari 1128 data 40 Juta Masyarakat Indonesia Masih BAB di Tempat TerbukaSekitar 40 juta masyarakat atau 20% jumlah penduduk Indonesia masih membuang kotoran di tempat terbuka (open defecation). Kondisi itu menempatkan Indonesia di urutan keenam di antara negara-negara ASEAN dalam hal akses sanitasi, diikuti oleh Vietnam, Laos, dan Kamboja. Indonesia baru bisa melayani 55% penduduk yang tersebar di perkotaan 69% dan perkotaan 46%Sanitasi Total, Lakukan PemicuanJOMBANG - Jumlah KK yang memiliki akses jamban improved di Jombang hingga tahun 2008 lalu, sebanyak 162.616 KK atau sekitar 54,72 persen. Hampir di setiap desa masih banyak keluarga yang membuang air besar di sembarang tempat secara terbuka, hingga kondisi penyehatan lingkungan menjadi tidak sehat dan memunculkan berbagai penyakit. Kini, sektor sanitasi mulai dioptimalkan dengan merubah pendekatan dengan upaya pemicuanSedihnya, Sungai Musi Dijadikan MCK...SEKAYU, KOMPAS.com - Warga tepian sungai Musi sebagian besar memanfaatkan aliran air sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus atau MCK. Warga mendirikan rakit-rakit kayu di tepi sungai tepat di depan rumah-rumah mereka yang membelakangi sungai. Pemandangan semacam itu terpantau oleh tim ekspedisi Kompas "Jelajah Musi 2010," sejak Senin (8/3) sampai dengan Kamis (11/3).Membudayakan Cuci Tangan Masih SulitSEMARANG- Membudayakan mencuci tangan pakai sabun dinilai masih kurang dilakukan masyarakat. Padahal, tangan itu merupakan bagian tubuh yang selalu terpapar oleh kuman70 Juta Penduduk Konsumsi Air tidak LayakDIREKTUR Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Budi Yuwono mengatakan sekitar 70 juta penduduk Indonesia hidup tanpa sanitasi dasar dan air bersih layak minumPerhatikan Sanitasi SekolahCIMAHI, (PR).- Empat puluh persen sekolah yang ada di Cimahi masih belum memiliki sanitasi yang baik. Keterbatasan biaya dan lahan menjadi salah satu kendalanya. Selain itu, pemahaman akan pentingnya sanitasi di sekolah pun dirasakan masih kurangIpal Komunal untuk Sehatkan LingkunganKenyataan air tanah di wilayah DKI Jakarta sudah tercemar bakteri E coli tidak bisa dimungkuri lagi. Kasus penderita diare, salah satu penyakit yang berasal dari bakteri ini, juga tergolong cukup tinggi mengingat diare menjadi salah satu dari 10 penyakit terbesar di Jakarta.Wah... Ada MCK Plus Tandem Seharga Rp 200 Juta!JAKARTA, KOMPAS.com Setelah sekian lama dinantikan warga Pademangan, akhirnya pembangunan MCK plus tandem di lingkungan mereka rampung juga. MCK khusus itu pun sudah mulai ramai digunakan warga RW 10 Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2010), setelah sehari sebelumnya diresmikan Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono.Kakus di Cimerak Tak SehatCIAMIS(SI) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis menyimpulkan,mayoritas jamban (kakus) di Kecamatan Cimerak dan sekitarnya dalam kondisi tidak sehat.Penderita Diare Ciamis Selatan 794 OrangCIAMIS, (PR).- Kasus serangan diare di Ciamis selatan terutama di Kecamatan Cimerak, Parigi, dan sekitarnya yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera serotype ogawa, terus bertambah. Data yang dilansir Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis menyebutkan, jumlah penderita diare mencapai di Ciamis selatan mencapai 794 orang.Warga Terserang Diare dan Infeksi PernapasanBEKASI, (PR).- Selama memasuki musim hujan, sekitar seribu warga Kabupaten Bekasi terserang penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Pasien yang terserang sebagian besar pada usia anak-anakPetogogan Bukan Lagi Kampung "Kandang Burung"KOMPAS.com Sebutan kandang burung untuk Petogogan karena kerap kali banjir, sedikit kumuh, dan dihuni oleh banyak pendatang yang sering berpindah-pindah tempat tampaknya tak cocok lagi. Apalagi setelah hadirnya MCK plus antibanjirCuma Rp 1.000 untuk MCK Plus AntibanjirJAKARTA, KOMPAS.com - Seusai diresmikan oleh Wakil Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi, Kamis (28/1/2010), MCK Plus Antibanjir akhirnya dapat digunakan oleh warga RW 03 Kelurahan Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta SelatanPembangunan MCK Plus Habiskan Rp 360 JutaJAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada sarana MCK semahal MCK Plus Antibanjir. MCK yang dibuat atas kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, United States Agency International Development (USAID), Mercy Corps, dan Environmental Services Program (ESP) itu menghabiskan dana pembangunan hingga Rp 360 jutaAda MCK Plus Antibanjir di PetogoganJAKARTA, KOMPAS.com Setelah sekian lama dinantikan oleh warga kampung Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhirnya MCK Plus Antibanjir hadir jugaKonsultan Meninjau Kondisi Sanitasi CimahiCIMAHI, (PR).- Kota Cimahi dinilai sukses dalam menjalankan projek pembangunan septic tank komunal di wilayah permukiman padat. Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan untuk mendapatkan bantuan dana hibah dari dunia internasional. Pemberian dana itu nantinya akan diperuntukkan bagi seluruh projek yang berhubungan dengan sanitasi di masyarakat, khususnya masyarakat miskin.Butuh Tiga Ratus "Septic Tank"CIMAHI, (PR).- Kota Cimahi membutuhkan setidaknya tiga ratus septic tank komunal untuk mengatasi masalah limbah domestik berupa tinja. Saat ini, Cimahi baru memiliki tiga septic tank komunal. Pembangunan kekurangan fasilitas umum itu akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, pemerintah kota akan segera membangun sekitar lima septic tank komunal dengan memprioritaskan penempatan di lokasi-lokasi perumahan kumuhPuluhan Warga Terserang DiareCIAMIS, (PR).- Sedikitnya 74 warga tiga desa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis terserang diare. Bahkan, dua orang di antaranya meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan pertolongan. Hingga Jumat (22/1), belasan warga Desa Cimerak, Sukajaya, dan Masawah masih mendapat perawatan intensif antara lain di Puskesmas Cimerak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis, dan RSUD Kota Banjar."Septic Tank" Butuh Rp 250 MCIMAHI, (PR).- Pemerintah Kota Cimahi telah mengajukan proposal bantuan dana untuk membiayai pembangunan septic tank komunal dan mengelola sampah kepada Lembaga Bantuan Australia (Ausaid). Dana yang dibutuhkan untuk membiayai kedua program tersebut diperkirakan mencapai Rp 250 miliar."Sadayana Oge teu Garaduh Jamban"SUDAH bertahun-tahun Emun (66) terbiasa melihat antrean para tetangganya bergantian menggunakan sarana mandi cuci kakus (MCK) yang berada di belakang rumahnya. Bila pagi tiba, istilah primetime alias waktu utama cocok diterapkan di MCK itu. Setidaknya belasan kepala keluarga sibuk beraktivitas mencuci, mandi, dan buang air di dua lokal MCK plus dua keran air tambahan. | Terpopuler di Sanitasi4 Kandungan Berbahaya dari TinjaKategori : Kumpulan Berita - Kliping - SanitasiEmpat Dampak Sanitasi Buruk pada KesehatanKategori : Kumpulan Berita - Kliping - SanitasiSeptic Tank pun Harus Sesuai StandarKategori : Kumpulan Berita - Kliping - SanitasiPerilaku Hidup Sehat di Jabar RendahKategori : Kumpulan Berita - Kliping - SanitasiPenyelesaian Masalah Jamban Tak Bisa disulapKategori : Kumpulan Berita - Kliping - Sanitasi![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |