ClimateHalaman : 1 Menampilkan 1 - 20 dari 304 data Indonesia Siap Dorong Kelanjutan Protokol KyotoJakarta, Kompas - Konferensi Perubahan Iklim PBB COP-18 di Doha, Qatar, akan menjadi ajang negosiasi alot untuk memastikan kelanjutan Protokol Kyoto. Indonesia bersama Putaran Kartagena siap menjadi penengah pada negosiasi yang sering kali berlarut itu.Adaptasi Perubahan Iklim Tak TerintegrasiJakarta, Kompas - Sejumlah kegiatan adaptasi lingkungan terhadap dampak perubahan iklim tidak terintegrasi, bahkan ada yang tumpang tindih. Dewan Nasional Perubahan Iklim menargetkan Juli 2012 selesai mendata kegiatan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.Periode Kedua Protokol Kyoto CerahDurban, Kompas - Konferensi Perubahan Iklim PBB sampai tahap perundingan tingkat menteri. Proses negosiasi enam hari akan dipertaruhkan di meja pertemuan tingkat menteri ini untuk disetujui. Sejauh ini, nasib periode kedua Protokol Kyoto kian cerah.Perlu Kesepakatan Mengikat BaruJakarta, Kompas - Inggris dan negara-negara Uni Eropa lainnya mendukung dilanjutkannya Protokol Kyoto ke periode kedua. Namun, Uni Eropa hanya bersedia meratifikasi apabila ada rezim lain untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang juga mengikat secara hukum bagi negara-negara non-Annex I. Protokol Kyoto diratifikasi tahun 1997 oleh negara-negara maju yang tergabung pada kelompok Annex-I.Perkuat Adaptasi dan Perlindungan SosialJakarta, Kompas - Dampak perubahan iklim dirasakan nyata oleh manusia di banyak negara. Di Indonesia, pemerintah didorong segera memiliki rencana adaptasi yang bisa diaplikasikan, termasuk program perlindungan sosial.Keadilan Iklim Jauh dari HarapanJakarta, Kompas - Pertemuan persiapan Konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Perubahan Iklim di Bangkok dinilai tak menunjukkan kemajuan berarti dan menjauh dari prinsip keadilan iklim. Target penurunan emisi oleh negara maju dikhawatirkan tak terpenuhiKementerian Sektoral Tumpuan AdaptasiJakarta, Kompas - Kementerian sektoral menjadi tumpuan upaya adaptasi perubahan iklim. Sementara Kementerian Lingkungan Hidup fokus mengkaji kerentanan dampak perubahan iklim dan membagikan hasil kajian kepada kementerian sektoral dan pemerintah daerahAdaptasi Tingkat Akar Rumput Sangat PentingJakarta, Kompas - Adaptasi di tingkat akar rumput amat penting karena korban dampak perubahan iklim adalah individu-individu. Untuk menyosialisasikan adaptasi perubahan iklim agar dapat dipraktikkan oleh komunitas atau individu, organisasi lingkungan World Wildlife for Nature-Indonesia bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama menerbitkan buku tentang adaptasi perubahan iklimPerlukah Menunggu Bencana BesarTanggal 1-10 Oktober lalu praktis kami tidak melaut karena cuaca sangat jelek, kata Arsap Ismail, nelayan sekaligus Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tanjung, Jumat (15/10), tentang nasib nelayan tradisional yang berpenghasilan Rp 10.000-Rp 20.000 per hari. Nelayan tradisional hanya mengandalkan pancing dan jaring biasa.Koboi Karbon Membidik REDDBanyak skema perdagangan karbon yang mandek. Perangkat hukum masih lemah. Indonesia dinilai sangat potensial karena kaya akan hutan. Tapi masih banyak hambatan yang menghadangUpaya Adaptasi Semakin BeratJakarta, Kompas - Kegagalan Pertemuan Para Pihak Ke-16 Kerangka Kerja PBB untuk Konvensi Perubahan Iklim di Cancun, Meksiko, mencapai kesepakatan mengikat soal kewajiban negara industri menurunkan emisi akan memperberat upaya Indonesia mengadaptasi perubahan iklim. Pertemuan di Cancun hanya sepakat untuk mengurangi emisi, tanpa menunjuk negara mana dan berapa emisi karbon yang harus diturunkanKota, Pemain Utama yang Mesti BerubahAnda adalah warga kota besar. Berapa jumlah mobil yang Anda miliki? Bagaimana sampah rumah tangga Anda diurus? Berapa kali sebulan Anda terbang ke luar kota atau ke luar negeri demi tugas kantor atau sekadar berwisata? Bagaimana desain rumah Anda? Berapa banyak lampu di rumah dan apa jenisnya?2010 Tahun TerpanasCancun, Minggu - Tahun 2010 merupakan tahun terpanas di berbagai belahan dunia semenjak temperatur permukaan bumi dicatat pertama kali pada 1850 oleh Badan Meteorologi Dunia. Meski demikian, Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru berakhir di Cancun, Meksiko, belum berhasil mencapai kesepakatan baru mengenai upaya menghentikan terus meningkatnya pemanasan globalPelepasan Karbon dari Lautan BertambahJakarta, Kompas - Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca di atmosfer harus segera dilakukan jika ingin menghindarkan percepatan pemanasan global dan perubahan iklim yang tidak terkendali. Potensi tersebut meningkat karena pelepasan gas rumah kaca dari laut terus bertambahMelibatkan Pesawat dan KapalKita senang dan merasa nikmat ketika melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Kita juga senang ketika berbelanja barang- barang impor dari luar negeri yang diangkut dengan kapal agar bisa sampai ke tangan kitaRehabilitasi Gambut Implementasi TermudahJakarta, Kompas - Rehabilitasi gambut menjadi salah satu implementasi termudah bagi upaya mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan. Mekanisme pengukuran, pelaporan, dan verifikasi yang dituntut negara-negara maju seharusnya mudah untuk diterapkan.Amerika Serikat Ganjalan Protokol KyotoCancun, Sabtu - Kebijakan Amerika Serikat tidak meratifikasi Protokol Kyoto telah mengganjal upaya untuk memperlama masa berlaku protokol itu. Kegagalan pertemuan tahun lalu di Kopenhagen, Denmark, membayangi pertemuan di Cancun, Meksiko, yang saat ini berlangsung.Berbicara kepada AnginKonferensi Perubahan Iklim PBB di Cancun, Meksiko, enam hari lagi, 10 Desember 2010, usai sudah. Lebih dari 15.000 peserta akan pulang ke negara masing-masing sambil meninggalkan jejak karbon yang luar biasa besar karena mereka naik pesawat terbang. Kesepakatan global tidak akan ada. Kesepakatan bilateral ada di saku mereka yang beruntung, termasuk Indonesia (?).Adaptasi Masyarakat Harus DidukungJakarta, Kompas - Dampak perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem dan berkurangnya sumber air, membuat petani, nelayan, dan warga yang tinggal di kawasan hutan mengatasi dampak perubahan iklim dengan berbagai cara. Berbagai adaptasi masyarakat itu belum didukung oleh pemerintah dan belum sepenuhnya mereka mampu mengatasi dampak perubahan iklim.Barang Haram di Konferensi Iklim CancunPresiden Meksiko Felipe Calderon meresmikan pembangkit listrik tenaga angin untuk hotel yang menjadi tempat Konferensi Para Pihak PBB untuk Perubahan Iklim Ke-16 atau 16th Conference of Party (COP) di Cancun. Senin lalu, konferensi yang dihadiri utusan 200 negara dan pihak dibuka serta berlangsung hingga 10 Desember 2010. | Terpopuler di ClimateEkoteknologi dan Pemanasan GlobalKategori : Kumpulan Berita - Artikel - ClimateKesepakatan Copenhagen Melibas Protokol KyotoKategori : Kumpulan Berita - Artikel - ClimateHidup Selaras dengan LingkunganKategori : Kumpulan Berita - Artikel - ClimateHutan Papua Paru-paru BumiKategori : Kumpulan Berita - Artikel - ClimateKurangi Efek Rumah Kaca, Selamatkan Bumi, Perilaku Hijau Perlambat Laju Pemanasan GlobalKategori : Kumpulan Berita - Artikel - Climate |